Catatan Harian seorang perokok (2)

(Catatan ini ditemukan dipojok yang terlewatkan dan nggak tau milik siapa)


Walapun tidak seketat Singapura, tetapi merokok di Tokyo tidak segampang seperti beberapa tahun yang lalu. Yaitu sejak tahun 2003 - 2004 pemda Tokyo memperketat aturan tentang merokok. Bahwa merokok di publick area dilarang. Namun demikian tiap gedung perkantoran diharuskan menyediakan tempat untuk para perokok juga dijalan jalan pertokoan disediakan smoking corner.
Bagi seorang perokok tentu saja ini merepotkan sekali, apalagi kalau kita sedang ngantor. Walaupun kita duduk sendirian dalam ruang sendiri yang dilengkapi dengan mesin penghisap rokok, hal tersaebut tetep dilarang.
Akibatnya jika pengin merokok, kita harus turun ke basement dimana disana disediaakan tempatbagi perokok. 
Basementt perkantoran di Tokyo biasanya di tempati oleh restaurant dan cafw tempat karyawan makan siang atau minum dimalam hari. Nah disela sela retauran dan tempat makan itulah smoking room ditempatkan.
Dengan luas kira2 4X4 m, ruangan dikelilingi kaca yang dilengkpai dengan mesin penghisap asap diatasnya.. Didalam ruangan kaca itu ditempatkan bangku panjang di empat sisinya. ditengah terdapat tempat abu rokok yang besar sementara di tiap pojok ruangan ada tempat sampah, tempat biasanya membuang kaleng minuman.
Dipandang dari luar suasananya menyeramkan, terutama saat lunch time.
Ruangan yang sempit itu dijejali manusia laki2 perempuan. Asap memenuhi ruangan dan membungkus seluruh tubuh. Mata terasa perih, dan rasanya menghabiskan sebatang rokok ditempat itu sebuah prestasi tersendiri.
Keluar dari ruang itu ?? Dijamin seluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki bau asap rokok.

So pertimbangkan baik baik jika anda mau tinggal di Tokyo cukup lama menghentikan merokok atau tetap merokok dengan segala penderitaannya.


Catatan Harian Seorang Perokok (1)



(Catatan ini ditemukan dipojok yang terlewatkan dan nggak tau milik siapa)

Hari ke 1:
Badai datang,
badan meriang dan panas apalagi sekitar leher, anehnya tubuh kok menggigil.
Malam itu tidak bisa tidur nyenyak
Tapi yang kuingat dengan jelas sejak sore jam 4.00 sampai malam tidak menyentuh rokok.

Hari ke 2:
Panas makin menjadi makan dan minum menjadi susah karena untuk menelan ludah pun terasa sakit. Sore itu juga kedokter untuk berobat.
Ternyata radang tenggorokan. Oleh dokter diberi obat antibiotic , obat hisap dan obat batuk.

Hari ke 3:
Panas dan demam sudah menghilang, tenggorokan sudah ringan walaupun terasa belum sembuh. Kehidupan menjadi normal dan bisa menimati makan siang dengan nyaman.
Rokok masih belum tersentuh kembali,

Hari ke 4:
Sudah normal seratus persen. Tapi obat antbiotik yang tersisa harus tetap dihabiskan (begitu nasihat dokter).
……….........................

Tiba2 teringat rokok yang masih tersisa …...........
Bagaimana nih ……..