Bukan Matematik Jawa kuno tapi Sengkala


Ini adalah beberapa kata-kata yang digunakan dalam sengkala untuk melambangkan suatu bilangan (Jawa)
yang dikutip dari berbagai sumber.

Angka 1 : Bumi, buana, surya, candra, tunggal, ika, eka, (p)raja, manunggal, negara dll.

Angka 2 : dwi, tangan, sikil, kuping, mata, netra, panembah, bekti, dll

Angka 3 : tri, krida, gebyar, dll

Angka 4 : catur, kerta, dll

Angka 5 : panca, astra, tumata, dll

Angka 6: rasa, sad, bremana, anggata, dll

Angka 7 : sapta, sinangga, sapi dll

Angka 8 : asta, naga, salira, manggala, dll

Angka 9 : nawa, hanggatra, bunga, dll

Angka 0 : ilang, sirna, sonya, dll

* Lambang kraton Yogya –> “DWI NAGA RASA TUNGGAL” melambangkan tahun 1682. ( pernah lihat gamelan di Kraton Jogya ? ..... diatas Gong ada ukiran 2 ekor naga yang saling berhadapan .... kayaknya sih lambang tersebut diatas)

Cara membacanya tentu dari kanan ke kiri. dan itu adalah tahun tahun saka.

Coba lihat ..... Tahun kehancuran Majapahit adalah 1400 atau SIRNA ILANG KERTANING BUMI



by Guntoro

Kisah dibalik Honocoroko


Honocoroko dikenal sebagai huruf abjadnya Jawa.
Abjad lengkap huruf jawa adalah

Ha Na Ca Ra Ka
Da ta sa wa la
Pa Da Ja Ya Nya
Ma Ga Ba Ta Nga

Tapi ada kisah dibalik terciptanya abjad jawa itu.
Pada jaman dulu ada seorang raja di Medhangkamulan bernama Adjisoko.
Dia mempunyai dua pengawal yang sangat setia bernama Sembada dan Dora.
Suatu saat Adjisaka memerintahkan Sembada untuk menjaga sebuah pusaka dan menitahkan agar tidak menyerahkan pusaka kepada siapapun.walaupun nyawa sebagai taruhannya, karena sang raja akan bepergian dan dikawal oleh Dora.
Selang beberapa hari ditengah perjalanan, karena suatu keperluan Adjisaka memerintahkan Dora untuk kembali mengambil pusaka tersebut.
Alkisah setelah Dora kembali keistana ia menemui Sembada dan menyampaikan perintah raja. Namun Sembada tidak mau menyerahkan pusaka tersebut kepada Dora, karena dia memegang perintah raja.
Akhirnya mereka berdua bertengkar dan dilanjutkan dengan perkelahian. Karena keduanya sama sama sakti maka perkelahihan diakhiri dengan kematian ……dua duanya.
Atas dasar itulah Adjisaka yang sangat berduka karena kehilangan 2 orang punggawa kesayangannya menciptakan abjad jawa yang artinya :

Ha Na Ca Ra Ka = Ada utusan

Da ta sa wa la = Saling selisih pendapat / berkelahi

Pa Da Ja Ya Nya = Sama sama sakti

Ma Ga Ba Ta Nga = Sama sama menjadi mayat.


by Guntoro

Edo Woderland



Kira2 2 jam 30 menit dari Tokyo dengan bermobil, tepatnya di kota Nikko terdapat tempat rekreasi di Jepang yang layak dikunjungi apabila anda mampir ke Tokyo. Yaitu Edo wonderland (Nikko Edo Mura).

Memasuki tempat parkir, kita belum merasakan keunikan tempat ini. Tetapi begitu mendekati pintu gerbang imaji kita mulai terlempar ke masa lalu.
Edo adalah sebuah nama kuno dari kota Tokyo periode Keshogunan Tokugawa (1603-1867) , disinilah kita disuguhi dengan kota tempo dulu. mulai dari penjual karcis sampai ke penjual souvenir memakai baju ala jepang kuno.



Memasuki pintu gerbang Edo wonderland kita segera disergap suasana jaman Tokugawa di Edo. dijalan jalan kita temui tukang sapu atau wanita dan laki laki yang memakai pakaian tradisopnal. didekat pintu gerbang berjarak 50 meter disebelah kanan disediakan kostum untuk para pengunjung, jika ingin menggunakan pakaian tradisional Jepang. 
Mengelilingi Edo wonderland kita bisa menikmati suasana kota Edo, dari jalan , gang sempit, rumah, selokan, taman, restauran.
Disajikankan pula kehidupan sehari hari masyarakat jaman itu dengan patung patung lilin,
Kita juga bisa mengunjungi mengunjungi "penjara" dizaman Edo dengan segala jenis alat siksaan dengan batuan patung lilin sebagai peraga. Tak ayal lagi terasa bergidik kita menyaksikannya. bahkan kita bisa menyaksikan adegan harakiri lengkap dengan potongan kepalanya.
Para pengunjung akan dikagetkan dengan ninja yang dikejar oleh serombongan samurai dijalan jalan, sang ninja naik keatas atap genting . Akhirnya sang ninja berhasil diringkus oleh para samurai disebuah jembatan ditengah keramaian "kota". atraksi live ini sangat menarik karena disajikan ditengah keramaian pengunjung.
Didalam taman hiburan ini kita dapat menikmati macam macam teater.
Ada "Ludruk" ala Jepang dimana tokoh laki2 dan perempuan dimainkan oleh laki laki. semuanya. ceritanya mengambil tema kehidupan sehari hari yang disajikan secara kocak. Tanpa mengerti bahasa Jepangpun kita bisa ikur tertawa terkekeh kekeh, tentu saja cerita yang diwawakan adalah kehidupan sehari hari jaman itu.
Ada Ninja Teater. kita penonton duduk di dalam gedung dengan bersila mengitari panggung dalam suasana remang remang. Tontonan menyajikan keahlian para ninja memainkan senjatanya. Pemain memanfaat seluruh ruangan untuk atraksi mereka, Ninja bisa muncul dari mana saja, dari atas kita, dari samping , dari depan bahkan dari kerumunan penon penopnton dengan pencahayaan dan tata suara yang sangat menegangkan. Sungguh sebuah tontonan yang tak terlupakan.
Ada beberapa teater klasik lain yang tidak kalah menariknya .....
Dan rasanya waktu sehari yang kita habiskan di Edo Mura ini menjadi terlalu cepat.
Pada musim panas biasanya jam bukanya adalah jam 9.00 - 17.00 waktu setempat


pengen mampir ?? monggo.